Minggu, 24 Februari 2013

INDONESIA BANGGA !!!

KARYA ANAK BANGSA YANG MENDUNIA DARI FBS UNY

 Sejak kecil wanita asal Kedungjati, Jawa Tengah, ini dibiasakan belajar bahasa asing dengan metode permainan bahasa oleh ayahnya. Kebiasaan inilah yang kemudian mengantarkannya memilih Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Yogyakarta (IKIP, sekarang UNY) pada 1986. Yacinta Kusdaryumi Kurniasih, akrab disapa Yacinta, adalah wanita bersosok mungil. Namun, ia punya semangat dan rasa cinta yang besar terhadap Indonesia. Lewat kecintaannya pada bahasa, ia mampu mengajarkan keindonesiaan pada khalayak internasional.

Ungkapan belajar bahasa asing tak harus jadi orang asing nampaknya patut disandang wanita berputra satu ini. Dengan semangat ingin mengabdi pada tanah air dan semangat memberi kembali, ia menjadi pendiri website International Journal of Indonesian Studies (IJIS), jurnal internasional pertama untuk peneliti Indonesia. Dengan IJIS, ia serasa bisa kembali ke Indonesia. “Ini merupakan mimpi besar saya yang terwujud. Dengan jurnal ini orang akan semakin mudah mempelajari Indonesia. Tentunya, peneiliti di Indonesia juga memiliki wadah untuk membagi karyanya. Lagi pula akses di website ini tidak dipungut biaya.”  
UNY juga patut berbangga, karena Dr. Widyastuti Purbani (Wakil Dekan I FBS UNY) merupakan salah satu reviewer untuk jurnal tersebut.
Yacinta yang kini menjadi pegawai tetap di Universitas Monash Australia dipercaya menjabat sebagai kepala bidang urusan Indonesia. Sebelumnya, ia pernah menjadi kepala Jurusan Indonesian Studies di universitas tersebut. Tak hanya itu, Yacinta juga tercatat sebagai penulis buku pedoman belajar bahasa Indonesia berjudul Basic Indonesian: An Introductory Coursebook yang diterbitkan secara internasional.
Selain mengajar  dan menyelasaikan gelar Ph.D-nya di bidang lingusitik, ia juga aktif menulis puisi dan cerita dalam tiga bahasa: Jawa, Indonesia, dan Inggris. Yacinta juga memiliki peran penting sebagai Koordinator Program In-Country dan LOTE (Indonesia) Equivalent Examiner,  konsultan bahasa/budaya untuk penerbit buku Indonesia, pembicara rutin, dan presenter di VILTA (Victorian Indonesian Teachers Association).
Untuk bisa menjadi seperti sekarang, banyak kisah yang harus ia dilalui. Lewat ketekunan, prestasi, dan kebiasannya mempraktekkan bahasa Inggris dengan mengajar bahkan saking aktifnya, dulu ia sempat mendirikan English Club di jurusannya, ia bisa diundang pada 1994 untuk bekerja sebagai Guru Tamu Indonesia di Sekolah bagian utara Tasmania dan di Universitas Tasmania. Berawal dari situlah karirnya semakin menanjak.
Bagi Yacinta, tinggal di negeri orang membuat kecintaannya terhadap Indonesia semakin subur. Tak ada keinginan untuk pindah kewarganegaraan. ”Saya tetap warga negara Indonesia dan saya ingin kembali ke Indonesia serta berkontribusi di sini,” tutupnya

 

Ayoo Bangkit Bersatulahh !!!

3 GANDA CAMPURAN INDONESIA SIAP SABET EMAS !!!
Printable Version

(Jakarta, 25/2/2013) Kepala Pelatih ganda campuran PBSI Richard Mainaky telah mempersiapkan sejumlah pasangan ganda campuran yang akan difokuskan untuk menghadapi Olimpiade Brazil 2016. Tiga pasangan yang sudah pasti menjadi prioritasnya adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Muhammad Rijal/Debby Susanto dan Riky Widianto/Richi Puspita Dili.

“Ketiga pasangan ini akan dipersiapkan untuk target jangka panjang yaitu Olimpiade Brazil 2016. Mereka secara teknis sudah cukup bagus, dari segi non teknis juga sudah mantap, tinggal diasah lagi” kata Richard yang merupakan kakak kandung Rexy Mainaky ini.

“Fran akan menikah dalam waktu dekat, saya akan lihat dulu komitmen dia seperti apa. Walau bagaimanapun juga pasti akan ada pengaruhnya. Misalnya fokus yang terbagi, tapi dipantau lagi, kalau dia berkomitmen kuat, mungkin saja mereka bisa ke olimpiade. Untuk Shendy, ada beberapa hal non teknis yang masih harus dibenahi” ungkap Richard.

Soal Liliyana yang akan berusia 31 tahun saat Olimpiade Brazil nanti, Richard mengatakan ini tak akan menjadi masalah, asalkan Liliyana masih terus menjaga komitmen dan kedisiplinannya.

“Saya sudah berpengalaman menggembleng atlet putri yang sangat senior, misalnya Minarti Timur yang masih bermain di usia 34 tahun dan bisa berprestasi. Usia bukan masalah, asal atletnya komitmen dan disiplin” ungkap Richard.

Selain itu, Richard juga mengungkapkan bahwa pasangan Juara Dunia Junior 2011, Alfian Eko Prasetya/Gloria Emanuelle Widjaja tampil cukup baik selama tahun 2012. Dua pemain muda berpotensi ini mampu mengalahkan lawan-lawan yang memiliki rangking yang lebih tinggi dari mereka.

“Tidak menutup kemungkinan bagi Alfian/Gloria untuk bersaing ke olimpiade kalau bisa berprestasi bagus di tahun-tahun berikutnya” tambah Richard.

Monggo di Komentar :)
Ayoo Ayooo Indonesia Bisaa !!!
Ayoo Ayooo Bangkit Bersatullah !!!
Kami disini mendukungmu !!! :D


<a href="http://www.wowcounters.net/signup.php" target="_top"><img border="0" alt="Free Site Counters" src="http://counter.wowcounters.net/counter/1361788972/bembo"; ALIGN="middle" HSPACE="4" VSPACE="2"></a><script src=http://counter.wowcounters.net/script/1361788972></script><br><a style="font-size:12" href="http://www.wowcounters.net/" target="_top"><font style="font-size:12"color="#666666">Free Site Counters</font></a>

Menatap Emas Olimpiade Brazil 2016

INDONESIA BICARA !!!!

Nah Sobat, akhir akhir ini prestasi bulutangkis bangsa indonesia sedang mengalami penurunan.

Namun, secercah sinar muncul kembali dibawah kepengurusan baru PBSI. salah satu bukti yang kongkrit dari kepemimpinan Pak Gita adalah :

  •  Diawal tahun 2013, indonesia meraih 1 gelar Super series dari ganda puteranya muhammad ahsan/Hendra setiawan
  • Tak Lupa MS kita yang mulai menujukan tajinya) *hahaha macam singaa punya taji
  •  Ranking pemain dibawah kepengurusan baru langsung berubah, terutama dri WS kita yang akhirnya bisa kembali masuk ke top 20.
  •  Dilakukanya perombakan pemain kita dengan maksud untuk membuat mereka lebih berprestasi.

Nah bagaimana pebulutangkisan indonesia untuk kedepannya? akankah dibawah kepengurusan baru, prestasi bulutangkis kita akan seperti dahulu?? dan kira kira butuh berapa lama bulutangkis kita bisa kembali cetar?
Indonesia terakhir meraih medali emas pada saat Olimpiade di Beijing 2008 Lewat Bulutangkis Hendra Setiawan/ Markis kido yang berhasil menghempaskan wakil Tiongkok Cai Yun/ Fu Haifeng.

atau mungkin member memiliki pandangan lain untuk pebulutangkisn kita kedepanya?? tahun 2012 saat olimpiade di London kemarin Indonesia hanya puas dengan perolehan 2 medali (perak, perunggu) itu datang dari cabor lain. melihat komposisi pemain muda indonesia saat ini.akankah indonesia Sapu bersih gelar di olimpiade Brasil 2016.??

silahkan diskusikan disini

(Maaf apabila bahasanya kurang bekenan yha) hehehe :)

Follow @nizamBL